Mengenal Malaria - Penyebab, Gejala, dan Cara Pencegahannya

Dilihat : 2476 Kali, Updated: Rabu, 10 Juli 2024
Mengenal Malaria - Penyebab, Gejala, dan Cara Pencegahannya

APA ITU MALARIA ??

Malaria merupakan penyakit serius dan bisa berakibar fatal bagi pengidapnya. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi parasit tersebut. Gigitan nyamuk membuat parasit masuk, mengendap di organ hati, dan menginfeksi sel drah merah.

PENYEBAB MALARIA

Ada beberapa jenis plasmodium penyebab penyakit malaria yang menginfeksi manusia, yaitu Plasmodium Falciparum, P. Vivax, P. Ovale dan P. Malariae.

  1. Plasmodium Vivax
    Malaria yang disebabkan oleh parasit Plasmodium vivax cenderung menimbukan gejala yang lebih ringan. Parasit ini dapat bertahan di organ hati dalam jangka waktu beberapa bulan atau tahun. Walaupun tergolong ringan, malaria yang disebabkan oleh parasit ini dapat kambuh ketika daya tahan tubuh menurun karena parasit dapat aktif kembali.
  2. Plasmodium Ovale
    Malaria yang disebabkan oleh parasit Plasmodium ovale ini tergolong tidak terlalu berbahaya yang mengancam jiwa, namun tetap harus waspada karena malaria yang disebabkan oleh parasit ini dapat menyebabkan anemia atau kekurangan darah.
  3. Plasmodium Malariae
    Malaria yang disebabkan oleh parasit Plasmodium Malariae menimbulkan gejala setelah lama terinfeksi parasit tersebut. Oleh karena itu, penderita malaria ini akan mengalami infeksi yang kronis mengalami gangguan fungsi organ ginjal.
  4. Plasmodium Falciparum
    Malaria yang disebabkan oleh parasit Plasmodium falciparum tergolong paling berbahaya karena dapat menimbulkan berbagai komplikasi, kejang, hingga koma. Malaria jenis ini menjadi salah satu penyebab kematian akibat malaria tertinggi di dunia.

Dari keempat jenis parasit penyebab malaria tersebut, hanya dua jenis parasit yang paling banyak ditemukan kasusnya di Indonesia yaitu Plasmodium vivax dan Plasmodium falciparum.

GEJALA MALARIA

GEJALA MALARIA
Gejala malaria mulai muncul setidaknya dalam kurun waktu 10 hingga 15 hari setelah tergigit nyamuk

Anopheles ataupun terpapar. Berikut beberapa gejala malaria:

  • Demam
  • Menggigil
  • Sakit kepala
  • Berkeringat banyak
  • Lemas
  • Pegal linu
  • Gejala anemia atau kurang darah
  • Mual atau muntah

Apabila merasakan gejala-gelaja tersebut, segera pergi ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan.

TEMPAT BERKEMBANG BIAK NYAMUK ANOPHELES

Biasanya nyamuk Anopheles berkembang biak di air yang berhubungan langsung dengan tanah:

  • Persawahan (terutama sawah terasering / ber-tingkat) (Nyamuk aconitus)
  • Kobakan air di kebun dan sekitar hutan (Nyamuk balabacensis)
  • Kolam/rawa di sekitar pantai (air payau) yang ditumbuhi lumut atau ganggang (Nyamuk sundaicus, An. subpictus)
  • Mata air (Nyamuk balabacensis)
  • Sungai dengan aliran lambat, bekas galian pasir/kaki kerbau ( maculatus)
  • Tambak-tambak/kolam ikan yang tidak terawat. (sundaicus, An subpictus)

CARA PENCEGAHAN

Hindari gigitan nyamuk penular malaria (Anopheles), antara lain dengan:

  1. Menggunakan kelambu saat tidur atau mengenakan pakaian panjang
  2. Olesi tubuh/badan dengan minyak sereh, minyak kayu putih, atau obat oles anti nyamuk
  3. Semprotkan obat antii nyamuk sebelum tidur pada kamar tidur, ruang keluarga, dan ruang tamu
  4. Gunakan obat anti nyamuk bakar
  5. Memasang kawat kasa pada jendela dan lubang ventilasi rumah
  6. Menempatkan kandang ternak terpisah dengan tempat tinggal

Mengendalikan Kepadatan Nyamuk Anopheles :

  1. Bersihkan lingkungan rumah dari semak-semak yang rimbun, agar sinar matahari bisa masuk menerangi
  2. Bersihkan parit dan selokan agar tidak terjadi genangan air, atau aliran air tetap deras.
  3. Mengeringkan genangan air yang tidak diperlukan.
  4. Melaksanakan mina padi di sawah.
  5. Mengatur pola tanam padi secara serempak atau berselang( padi-palawija-padi)
  6. Tebarkan ikan pemakan jentik, mujair dan nila pada genangan potensial atau kolam yang tidak terawat

PENCEGAHAN

 Sumber : rs-soewandhi.surabaya.go.id &  litbangkesbanjarnegara.litbang.kemkes.go.id
          

Komentar